Analisa Biaya Perencanaan Saluran Tersier Irigasi Daerah Irigasi Pondokwaluh Kabupaten Jember

Authors

  • Setiyo Ferdi Yanuar Universitas Muhammadiyah Jember
  • Hilfi Harisan Ahmad Universitas Muhammadiyah Jember
  • Ahmad Iqbal F.P

DOI:

https://doi.org/10.32528/hexagon.v8i1.813

Keywords:

Saluran Irigasi, Saluran Beton, Saluran Pasangan Batu, Estimasi Biaya

Abstract

Saluran tersier merupakan bagian dari Jaringan Irigasi. Saluran ini menghubungkan dari bangunan sadap pada saluran sekunder dan bangunan box tersier. Jaringan tersier pada jaringan irigasi ini memiliki fungsi sebagai sistem prasarana layanan air yang ada di dalam petak tersier. Saluran ini terdiri dari saluran pembawa yang nantinya dibagi oleh saluran kuarter dan saluran pembuang. Saluran tersier terdiri atas sekumpulan petak kuarter berukuran kurang lebih dari 8-15 Ha. proses pembuatan saluran tersier perlu mengetahui batasan yang jelas seperti, jalan, parit, batas desa dan batas-batas lainnya. Saluran tersier biasanya berukuran kecil dan terletak jauh dari jalan akses. Sehingga dalam pembangunannya mengalami kesulitan dalam langsir material. Pada jurnal ini membandingkan analisa biaya perencanaan Saluran Tersier yang menggunakan beton dan yang menggunakan pasangan batu kali. Dari hasil perhitungan dimensi saluran di dapat ukuran saluran beton lebih kecil dari ukuran dimensi saluran pasangan batu kali. Hal ini dikarenakan faktor hambatan dari saluran beton lebih kecil. Sedangkan untuk biaya, saluran beton dinilai lebih mahal daripada pasangan batu. Hasil perhitungan untuk saluran 1, 2, dan 3 berturut-urut didapat selisih harga Rp.130.822, Rp.129.400, dan Rp.186.287.

References

Kementrian Pertanian. 2018. Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). http://siporphln.pertanian.go.id/.

Nathasia, E. L. 2016. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Daerah Irigasi Tababo. Politeknik Negeri Manado.

Abi, P. 2023. Rumus Strickler: Menghitung Kecepatan Aliran Air dengan Mudah. https://www.berotak.com/.

Brillyant, M. R. 2016. Kuat Tekan Beton. http://e-journal.uajy.ac.id/.

Kementrian, PUPR. 2022. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. https://jdih.pu.go.id/.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. (2010). Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01.

Departemen Pekerjaan Umum Direktoral Jenderal Pengairan. (2010). Standart Perencanaan Irigasi KP - 01, 02, 04, dan 06. Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Hadisusanto. (2014). Aplikasi Hidrologi. Malang: Jogja Mediautama.

Hadisusanto. (2015). Aplikasi Hidrologi. Malang: Jogja Mediautama.

Monica S. (2013). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah irigasi Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Sumatra Selatan. Arsip Laporan Tugas Akhir Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sriwijaya.

Purwanto dan Ikhsan, Jazaul. (2014). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. Vol.9, No. 1,206:83 – 93. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammaddiyah Yogyakarta.

Sidharta, SK. (2013). Irigasi dan Bangunan Air. Jakarta: Gunadarma.

Sosrodarsono, Suyono dan Takeda, Kensaku. (2014). Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradna Paramita.

Soemarto, CD. (2013). Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional.

Van de Goor G.A.W. dan Zijlstra G. (KP-01). (2010). Irrigation requirements for doublecropping of lowland rice in Malaya. Wageningen: ILRIPublication 14.

Published

26-06-2023

Issue

Section

Articles