Pemanfaatan Limbah Buah–Buahan menjadi Biogas dengan Starter Kotoran Sapi, Kotoran Kambing dan Burung Puyuh

Authors

  • Irham Andrean Andre Universitas Muhammadiyah Jember
  • Nely Ana Mufarida Universitas Muhammadiyah Jember
  • Kosjoko Kosjoko Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.32528/jp.v8i2.588

Keywords:

starter; biogas; gas metana; kotoran hewan; limbah buah-buahan; Em4

Abstract

Saat ini keberadaan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, batu bara dan lainnya sudah mulai semakin langka dan mahal. Jumlah populasi manusia semakin meningkat serta kemajuan teknologi dan perkembangan industri yang menguras berbagai sumber energi merupakan sebagian dari penyebab kelangkaan tersebut, karena itu dibutuhkan suatu pemikiran untuk menciptakan energi alternatif yang murah dan efisien untuk kebutuhan masyarakat luas. Pengembangan energi alternatif terbarukan perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kelangkaan. Energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak dapat berasal dari limbah peternakan dan perkebunan. Pemanfaatan limbah hewan ternak dan buah-buahan hasil tani yang mulai membusuk dapat memberikan pengaruh positif bagi lingkungan setempat serta dapat menghasilkan berbagai keuntungan untuk memperoleh bahan bakar yang berkualitas. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap biogas yang dihasilkan yaitu; kandungan rasio C/N, nilai pH, suhu, volume gas, oksigen (O2), hitrogen sulfide, karbon dioksida ( CO2 ), gas metana ( CH4) dengan campuran komposisi stater:  G1 Kotoran sapi  Em4, G2 Kotoran kambing dan Em4, G3 Kotoran burung puyuh dan Em4, G4 limbah buah-buahan dan Em4. Dalam penelitian ini variasi stater terbaik adalah limbah buah setelah penambahan EM4 yaitu di starter G4 mendapatkan pH 7 dan mengandung rasio C/N sebesar 7,065 dengan waktu penelitian 30 hari, pada hari ke-13 mengalami peningkatan kualitas bahan bakar biogas ditandai dengan meningkatnya suhu sebesar 29,7ᵒC, volume sebesar 48,5 mL, CH4 sebesar 960 LEL, menurunnya kandungan O2 sebesar 0 %, kandungan H2S sebesar 0 ppm, kandungan CO sebesar 0 ppm.

References

Mulyana, E & I, A. Energi alternatif Untuk Indonesia di Masa Depan. Penelitian Masalah Lingkungan Di Indonesia. 2013.

Nurhilal, M, Purwiyanto, & Aji, G, M. Pengaruh Komposisi Dan Waktu Fermentasi Campuran Limbah Industri Tahu dan Kotoran Sapi Terhadap Kandungan Gas Methane Pada Pembangkit Biogas. 2020.

Febriyanita, W. Pengembangan Biogas Dalam Rangka Pemanfaatan Energi Terbarukan di Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. 2015.

Huertas j.l, e, a. Removal of H2S and CO2 From Biogas By Amine Absorption Mass Transfer In Chemical Engineering. 2011.

Arianingsih, E. Kualitas Biogas Berbahan Feses Sapi dan Jerami Jagung (Zea Mays L.) Pada C/N Rasio dan Lama Fermentasi yang Berbeda. 2020.

Irawan, D. & Suwanto, E. Pengaruh EM4 (Effective Microorganisme) Terhadap Produksi Biogas Menggunakan Bahan Baku Kotoran Sapi. 2016.

Eswanto, Ilmi, & Siahaan, A. R. Analisa ReaktorBiogas Campuran Limbah Kotoran Kambing Dengan Jerami dan EM4 Sistem Menetap. 2018.

Ahmad Shobib, Mega, K. & Tri, S, A, R. Pembuatan Biogas Dari Limbah Burung Puyuh Secara Anaerob. 2022.

Agustin, S., R., Pinandoyo, dan Herawati, V., E. Pengaruh waktu fermentasi limbah bahan organik (kotoran burung puyuh, roti afkir dan ampas tahu) sebagai pupuk untuk pertumbuhan dan kandungan lemak Daphnia sp., e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, Vol. 6, pp. 653-668. 2017.

Nur, M. Analisis Potensi Limbah Buah-buahan Sebagai Pupuk Organik Cair. Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri. 2019.

M. R. A. Putra, N. A. Mufarida, and Nurhalim, “J-Proteksion : Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin Effect of Composition Variation Starter of Cow Dung , Chicken Dung and Mix Banana Peel On,” vol. 4, no. 2, pp. 6–11, 2020.

S. Nafis and O. Hendriyanto, “Dan Limbah Ikan Dalam Biodigester Anaerob,” EnviroUS, vol. 2, no. 1, pp. 1–8, 2021.

L. R. Makan, L. Cair, and K. Sapi, “Karakteristik pH dan Suhu dalam Proses Pembuatan Biogas dari Substrat,” no. May, 2020.

Eswanto, Ilmi, & Siahaan, A. R. Analisa Reaktor Biogas Campuran Limbah Kotoran Kambing Dengan Jerami dan EM4 Sistem Menetap. 2018.

P. Iriani, Y. Suprianti, and F. Yulistiani, “Fermentasi Anaerobik Biogas Dua Tahap Dengan Aklimatisasi dan Pengkondisian pH Fermentasi,” J. Tek. Kim. dan Lingkung., vol. 1, no. 1, p. 1, 2017, doi: 10.33795/jtkl.v1i1.16.

G. A. S. M. Ch, U. Hasanudin, J. K. Fmipa, and U. Hasanudin, “REAKTOR BIOGAS SAMPAH ORGANIK UNTUK MENGHASILKAN,” vol. 16, no. 2, pp. 99–104, 2010.

Gita Khaerunnisa and Ika Rahmawati. PENGARUH pH DAN RASIO COD TERHADAP PRODUKSI BIOGASDENGAN BAHAN BAKU LIMBAH INDUSTRI ALKOHOL (VINASSE). Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 3,2013.

Prastya, Rendhi; Susilo, Bambang; Lutfi, Musthofa. Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Biogas terhadap Emisi Gas Buang Mesin Generator Set. Malang. 2013.

Downloads

Published

2024-02-25

How to Cite

Andre, I. A., Mufarida, N. A., & Kosjoko, K. (2024). Pemanfaatan Limbah Buah–Buahan menjadi Biogas dengan Starter Kotoran Sapi, Kotoran Kambing dan Burung Puyuh . J-Proteksion: Jurnal Kajian Ilmiah Dan Teknologi Teknik Mesin, 8(2), 70–76. https://doi.org/10.32528/jp.v8i2.588