Penguatan Manajemen Pakan Ternak Kambing dan Pakan Alternatif Berbasis Sumberdaya Lokal

Authors

  • Wiwit Widiarti Universitas Muhammadiyah Jember
  • Syamsul Hadi Universitas Muhammadiyah Jember
  • Henik Prayuginingsih Universitas Muhammadiyah Jember
  • Bejo Suroso Universitas Muhammadiyah Jember
  • Oktarina Oktarina Universitas Muhammadiyah Jember
  • Abdul Jalil Universitas Muhammadiyah Jember
  • Taufiq Timur Warisaji Universitas Muhammadiyah Jember
  • Hudaini Hasbi Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.32528/jpmi.v10i1.2146

Keywords:

Fermentasi Gedebog, Perkembangn Bobot Ternak, Pakan alternatif, Partisipatif

Abstract

Kebutuhan akan  daging kambing di Kabupaten Banyuwangi termasuk di wilayah Kecamatan Kalibaru  selama periode tahun 2019 – 2022 cenderung semakin tinggi, tetapi di sisi lain produksi daging kambing cenderung menurun. Desa Kebonrejo adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi  memiliki ternak kambing atau domba minimal lima ekor kambing tiap KK. Hal ini berarti  jumlah populasi ternak kambing mencapai sekitar 2500 ekor dan hal ini akan berimplikasi terhadap  kebutuhan pakan ternak yang cukup memadai agar pertumbuhan ternak akan berlangsung normal, terutama pada saat musim kemarau.  Tujuan kegiatan ini adalah menciptakan kemampuan bagi peternak dalam aspek manajemen pakan ternak terutama jika musim kemarau tiba dan meningkatkan tingkat keuntungan usahatani dan efisiensi biaya.  Metode ini menfasilitasi mitra itu, metode yang diterpkan berupa rekayasa sosial dan teknologi melalui pelatihan dengan pendekatan partisipatif  dan pendampingan (supervisi, monitoring & evaluasi). Hasil pelaksanaan kegiatan di lapangan menunjukkan tingkat keberhasilan program dengan uraian sebagai berikut: a) rata-rata perkembangan produksi (bobot kambing) per bulan mencapai 25.78%, b) efisiensi biaya produksi penggemukan ternak sebelum program (1,22) < sesudah program (1,73), dan  tingkat keuntungan sesudah pelaksanaan program naik sebesar 99.33%, dan c) mitra  tidak kesulitan untuk memberikan pakan ternak rumput pada musim kemarau, karena  cukup hanya dengan satu kali per minggu dan mitra dapat  mengurangi waktu untuk mencari rumput pada musim penghujan sebesar ± 33% melalui  pola pakan alternatif dan pakan rumput dengan pola pakan 4 : 3 hari.

References

Amel, P., 2010. Analisa Usaha Peternakan Kambing di Kenagarian Saok Leweh Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Skripisi. Program Studi Sosial Ekonomi Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.

Firdausi, A. , Susilawati, T., Nasich, M., dan Kuswati, (2012). Pertambahan Bobot Badan Harian sapi Brahman Cross pada Bobot Badan dan Frame Size yang Berbeda. J. Ternak Tropika. 13 (1): Hal. 48-62.

Malewa, A. 2009. Penaksiran bobot badan berdasarkan lingkar dada dan panjang badan domba Donggala. J. Agroland . 16 (1) : 91 – 97..

Saputra, Y., A. T. A. Sudewo dan S. Utami. 2013. Hubungan antara lingkar dada, panjang badan, tinggi badan dan lokasi dengan produksi susu kambing Sapera. J. Ilmiah Peternakan. 1 (3): 1173 -1182.

Septian, A. D., M. Arifin, dan E. Rian-to. 2015. Pola pertumbuhan kambing Kacang jantan di Ka-bupaten Grobogan. J. Anim. Agriculture. 4 (1) : 1 – 6.

Sarwono, B dan Mulyono, Subangkit. 2010. Penggemukan Kambing Potong. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

Tillman, D.A., H. Hartadi., S. Reksoha-dipradjo dan S. Labdosoehajo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Trisnawanto, R. Adiwinarti dan W. S. Dilaga. 2012. Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan Dombos Jantan. J. Anim. Agriculture. 1 (1) : 653 – 668.

Victori A., Purbowati, P., dan Lestari, C., M., S., 2015. Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kamb-ing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten J. Ilmu-Ilmu Peternakan. 26 (1): 23 – 28.

Published

2024-06-30