Analisis Perbedaan Kejadian Stunting dengan Keterlibatan Peran Ayah di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan di Kabupaten Jember

Authors

  • Ely Rahmatika Nugrahani Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.32528/tijhs.v16i1.2058

Keywords:

Stunting; Pengasuhan anak; Keterlibatan ayah; Pedesaan; Perkotaan

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang hingga saat ini masih menjadi problematika bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Hingga tahun 2022 angka kejadian stunting mengalami penurunan, tetapi hal ini masih belum mencapai target penurunan angka stunting yakni 14% atau 3,8% setiap tahun. Peningkatan kasus perceraian menjadi salah satu faktor yang memperberat kondisi stunting di Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kejadian stunting dengan keterlibatan peran ayah baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan di Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan desain analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 96 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling dan uji yang digunakan adalah pearson chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kejadian stunting dengan keterlibatan ayah baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan di Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ayah di pedesaan maupun diperkotaan Kabupaten Jember memiliki keterlibatan yang baik, hal ini didukung oleh usia ayah, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendapatan ayah, dan riwayat pemberian MPASI pertama kali. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi variabel ibu khsusnya dalam dukungan yang ibu berikan kepada ayah. Peneliti juga perlu memperdalam variable lama interaksi anak dengan ayah dan seberapa dalam keterlibatan peran ayah dalam pengasuhan.

References

Abdullah, S. (2010). Studi Eksplorasi Tentang Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Usia Dini. Jurnal Spirits, 1(1), 1–9.

Agustina, M. W. (2017). Usia, Pendapatan, dan Tingkat Keterlibatan Ayah Pada Pengasuhan Anak. Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 1(1), 8.

Ahmad, A., Madanijah, S., Dwiriani, C. M., & Kolopaking, R. (2018). Complementary feeding practices and nutritional status of children 6-23 months old: Formative study in Aceh, Indonesia. Nutrition Research and Practice, 12(6), 512–520. https://doi.org/10.4162/nrp.2018.12.6.512

Arifianto, H. (2023). Kasus Cerai di Jember Capai 9.160 pada 2022, Didominasi Faktor Ekonomi. https://www.liputan6.com/surabaya/read/5174987/kasus-cerai-di-jember-capai-9160-pada-2022-didominasi-faktor-ekonomi?page=2

Bappenas R.I. (2014). Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional 2015-2019 Buku I Agenda Pembangunan Nasional. Bappenas RI.

Bhattacharyya, D. S., Sarker, T., Akter, N., Shafique, S., Nabi, M. H., Hawlader, M. D. H., & Mitra, D. K. (2023). Factors associated with fathers’ involvement in infant and young child feeding and nurturing care in the urban slums of Bangladesh: A cross-sectional study. Food Science and Nutrition, 11(7), 4020–4029. https://doi.org/10.1002/fsn3.3390

BKPK, H. (2023). Angka Stunting Tahun 2022 Turun Menjadi 21,6 Persen. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/angka-stunting-tahun-2022-turun-menjadi-216-persen/

Hawkins, A. ., Bradford, K. ., Palkovitz, R., Chirstiansen, S. ., Day, R. ., & Call, V. R. . (2012). The inventory of father involvement: a pilot study of a new measure of father involvemnet. The Journal of Men’s Studies, 10(1), 183–296.

Izwardy, D. (2020). Studi Status Gizi Balita Terintegrasi Susenas 2019.

Kementerian Desa, P. D. T. D. T., & Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Kinerja Direktorat Jendral Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Khoirun, N., & Siti, R. N. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, 13–19.

Kiling-Bunga, B. N. et al. (2017). ‘Persepsi Lurah Tentang Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Dan Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Visi, 12(1), 8–19. https://doi.org/doi: 10.21009/jiv.1201.2.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia. (2017). Jumlah Kasusu Kekerasan pada Anak.

Mulihatun, W. N., & Santi, M. Y. (2022). Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak Usia Dini Article history : Public Health Faculty Universitas Muslim Indonesia Address : Email : Phone : Received 7 Mei 2021 Accepted 16 Januari 2022 PENDAHULUAN menerus pada semua area perk. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 5(1), 20–34.

P2PTM Kemenkes RI. (2018). 1 dari 3 Balita Indonesia Derita Stunting - Direktorat P2PTM.

Paul, S. (2019). Association Between Father’s Involvement in Child Care and Nutritional Status Of 6-59 Months Old Children in Namuwongo Slum Area, Kampala. Associatio. http://makir.mak.ac.ug/handle/10570/7634

Pusat Data dan Informasi. (2018). Situasi Balita Pendek di Indonesia. Kementerian Republik Indonesia.

Puteri, N. J. (2022). Hubungan Antara Keterlibatan Ayah dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Seberang Ulu 1.

Tim Nasional Percepatan dan Penanggulangan Kemiskinan. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Sekretariat Wakil Presiden RI.

Tran, B. H. (2008). Relationship between paternal involvement and child malnutrition in a rural area of Vietnam. Food and Nutrition Bulletin, 29(1), 59–66. https://doi.org/10.1177/156482650802900107

Vance, C. A. E. (2011). Measuring neonatal quality of life (NeoQOL) for critically-ill newborns in neonatal intensive care units (Doctoral dissertation). University of Washington, Washington.

Downloads

Published

2024-07-31