Makrosistem dan Peran Ibu dalam Pencegahan Stunting di Daerah Pedesaan Kabupaten Jember Berdasarkan Teori Maternal Role Attainment

Authors

  • Ayesie Natasa Zulka Universitas Muhammadiyah Jember
  • Yeni Suryaningsih Universitas Muhammadiyah Jember

Keywords:

Makrosistem; Peran Ibu; Stunting

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan utama pada anak. Kabupaten Jember menduduki

peringkat pertama prevalensi stunting di Provinsi Jawa Timur. Menurut Teori Keperawatan

Maternal Role Attainment, capaian ibu dalam menjalankan perannya dipengaruhi oleh tiga

faktor yaitu Makrosistem, Mikrosistem dan Mesosistem. Penelitian ini bertujuan untuk

menerapkan teori keperawatan maternal role attainment untuk mengetahui hubungan faktor

makrosistem dengan capaian peran ibu dalam pencegahan stunting di daerah pedesaan. Desain

penelitian yang digunakan adalah survei eksplanatori dengan pendekatan cross sectional.

Sampel penelitian adalah ibu yang memiliki balita yang memenuhi kriteria inklusi yang

terdaftar di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji dan Puskesmas Panti serta dapat membaca dan

menulis serta kriteria eksklusi yaitu menolak menjadi responden dan sedang sakit. Besar

sampel ditentukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel

sebanyak 120 responden. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner makrosistem

dan capaian peran ibu yang dikembangkan dari tugas ibu dalam pencegahan stunting. Analisis

data variabel menunjukkan nilai p > 0,05 maka disimpulkan tidak terdapat hubungan yang

signifikan antar variabel. Makrosistem merupakan faktor eksternal yang berasal dari luar diri

ibu, faktor yang paling kuat pengaruhnya adalah faktor yang berasal dari dalam diri ibu yaitu

mesosistem dan mikrosistem meliputi identitas diri ibu, hubungan dengan suami dan keluarga,

serta dukungan keluarga. Dapat disimpulkan bahwa pencapaian peran ibu dipengaruhi oleh

banyak faktor.

References

. N. Tarmizi, “Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4% – Sehat Negeriku.” Accessed: Apr. 12, 2023. [Online]. Available: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis- media/20230125/3142280/prevalensi- stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/ Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Stunting,” Warta Kesmas, 2018.

E. Umar, A. S. Darajat Program Studi, K. -fk, and U. Sultan Ageng Tirtayasa Bante, “Factors Affecting the Management of Stunting in Banten Province,” vol. 2022, doi: 10.18502/kls.v7i2.10332.

M. R. Alligood, Nursing theorists and Their Work, Eight edit. United States of America: Elsevier Inc, 2014.

A. Wulandari Leksono et al., “Risiko Penyebab Kejadian Stunting pada Anak,” Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat:

Pengmaskesmas, vol. 1, no. 2, pp. 34–38, 2021, doi: 10.31849/pengmaskesmas.v1i2/5747.

T. Paramida, “Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Role Attainment Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah

Kerja Puskesmas Sreseh Kabupaten Sampang,” Universitas Airlangga, Surabaya, 2018. W. Mina La Isa, Sartika, and Hasnita, “Hubungan Dukungan Keluarga Dalam Pencapaian Becoming A Mother,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa dan Penelitian Keperawatan, vol. 2, no. 2, pp. 259–265, 2022.

M. Husein, “Budaya dan Karakteristik Masyarakat Pedesaan,” Aceh Anthropological journal, vol. 5, no. 2, pp. 187–202, 2021.

Downloads

Published

2024-12-28

Issue

Section

Articles