Modal Sosial Masyarakat Sebagai Akselerator Pengembangan Destinasi Pariwisata Premium
DOI:
https://doi.org/10.32528/sw.v7i2.2655Keywords:
Modal Sosial, Destinasi Pariwisata, Kepercayaan, Jejaring, NormaAbstract
Pengembangan destinasi wisata pada prinsipnya adalah Upaya menarik pengunjung dan memaksimalkan manfaat bagi pelaku usaha lokal. Tujuan penelitian adalah menganalisis modal sosial yang berkembang pada masyarakat Labuan Bajo yang berkontribusi terhadap pengembangan destinasi premium. Penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam terhadap unsur-unsur pentahelix pemangku kepentingan pariwisata Labuan Bajo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial yang teridentifikasi adalah optimisme terhadap perkembangan pariwisata, kerukunan beragama, keterkaitan dengan budaya, partisipasi perempuan, solidaritas sosial, dan norma sosial. Melihat kedekatan masyarakat Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo dengan budayanya, maka penguatan kebudayaan lokal menjadi keharusan dengan menciptakan nuansa budaya dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mendalami bagaimana modal sosial berdampak terhadap pengembangan destinasi premium
References
Aji, R. R., & Visilya Faniza. (2022). Peran Modal Sosial dalam Pengembangan Komponen Pariwisata di Desa Wisata Pentingsari. Barista : Jurnal Kajian Bahasa Dan Pariwisata, 9(2), 47–59. https://doi.org/10.34013/barista.v9i02.703
Aslianti. (2018). Analisis Keragaman Sosial Budaya Desa Gorontalo Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat.
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa
Farr, J. (2004). Social Capital: A Conceptual History. In Political Theory (Vol. 32, Issue 1, pp. 6–33). https://doi.org/10.1177/0090591703254978
Fathy, R. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6.
Febriani, L., & Saputra, P. P. (2018). Modal Sosial Dalam Pengembangan Madu Kelulut Sebagai Komoditas Ekonomi Dan Pariwisata Di Kecamatan Lubuk Kabupaten Bangka Tengah. Society, 6(2).
Fukuyama, F. (2000). Social Capital and Civil Society. In IMF Institute conference on Second Generation Reforms. https://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/2000/wp0074.pdf
Heriyanto, H. (2018). Thematic Analysis sebagai Metode Menganalisa Data untuk Penelitian Kualitatif. Anuva, 2(3), 317. https://doi.org/10.14710/anuva.2.3.317-324
Kemenko Bidang Perekonomian. (2021, December 8). Pembangunan Kepariwisataan Melalui Pengembangan Desa Wisata Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi. Https://Ekon.Go.Id/Publikasi/Detail/3520/Pembangunan-Kepariwisataan-Melalui-Pengembangan-Desa-Wisata-Untuk-Meningkatkan-Pertumbuhan-Ekonomi.
Kemenparekraf. (2020). Rencana Strategis Kementerian Pariwisata. PerMen N0.12 Tahun 2020.
Kemenparekraf. (2024, September 1). Peta Sebaran Desa Wisata di Indonesia 2024. Https://Jadesta.Kemenparekraf.Go.Id/Sebaran. https://jadesta.kemenparekraf.go.id/sebaran
Kiwang, A. S., & Arif, F. M. (2020). Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Labuan Bajo Akibat Pembangunan Pariwisata. Gulawentah:Jurnal Studi Sosial, 5(2), 87. https://doi.org/10.25273/gulawentah.v5i2.7290
Lon, Y. S. (2019). Membangun Manusia Seutuhnya: Perspektif Agama, Kebudayaan Dan Pendidikan (Yohanes S. Lon, Ed.).
Miftahusyaian, M. (2015). Kapital Sosial dan Pembangunan di Indonesia. In Kapital Sosial Dan... J-PIPS (Vol. 2, Issue 1).
Mukherjee, S., Adhikari, A., & Datta, B. (2018). Quality of tourism destination – a scale development. Journal of Indian Business Research, 10(1), 70–100. https://doi.org/10.1108/JIBR-07-2017-0104
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. (2021). Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Manggrai Barat 2021-2026.
Persada, H. E., & Bahauddin. (2022). Modal Sosial Ketahanan Desa Wisata Nglanggeran dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Gadjah Mada Journal of Tourism Studies, 4. https://doi.org/10.22146/gamajts.v4i1.72722
Pradnyaparamita, A. A. S. A. (2018). Pengembangan Pariwisata Berbasis Desa Adat di Desa Penglipuran Kabupaten Bangli. Humanis, 1111. https://doi.org/10.24843/jh.2018.v22.i04.p38
Purvis, B., Mao, Y., & Robinsin, D. (2019). Three pillars of sustainability: in search of conceptual origins. Sustainable Science, 14(2), 101–110. https://doi.org/10.1017/S0376892900011449
Putnam, R. D. (1994). Social Capital and Public Affairs. In Arts and Sciences (Vol. 47, Issue 8).
Rozali, Y. A. (2022). Penggunaan Analisis Konten Dan Analisis Tematik. In Penggunaan Analisis Konten dan Analisis Tematik Forum Ilmiah (Vol. 19). www.researchgate.net
Rudiyanto, R., & Cahyani, E. (2023). Laporan Akhir Penilaian Mandiri Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Manggarai Barat.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Syahra, R. (2003). Modal Sosial: Konsep dan Aplikasi. In Jurnal Masyarakat dan Budaya (Vol. 5, Issue 1).
UNWTO. (2020). Guidelines for the Development of Gastronomy Tourism. In Guidelines for the Development of Gastronomy Tourism (Vol. 1). World Tourism Organization (UNWTO). https://doi.org/10.18111/9789284420957
WECD. (1987). Our Common Future - Report of the World Commission on Environment and Development.
Zakiyah, U., & Idrus, I. A. (2017). Strategi Pengelolaan Sumberdaya Alam Desa Ponggok. 2(2), 84–95. http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/jip
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
Categories
License
Copyright (c) 2024 Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.