Analisis Wilayah Komoditas Cabai Rawit di Kabupaten Jember

Authors

  • Rifky Torik Universitas Muhammadiyah Jember
  • Fefi Nurdiana Widjayanti Universitas Muhammadiyah Jember
  • Nurul Fathiyah Fauzi Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.32528/agribest.v9i1.1953

Keywords:

daerah basis, LQ, prinsip lokalisasi, prinsip spesialisasi

Abstract

Dari sisi ekonomi, cabai rawit termasuk komoditas dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi yang tercermin dari kontribusi dalam perkembangan inflasi Indonesia. Hal ini disebabkan permintaan konsumen terhadap komoditas cabai rawit cukup tinggi sementara ketersediaan cabai rawit dipasaran sangat minim. Hal inilah yang menyebabkan harga jual cabai rawit di pasaran mengalami peningkatan signifikan (Wehfany et al., 2022). Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui kecamatan di Kabupaten Jember yang merupakan sektor basis cabai rawit. (2) mengetahui derajat lokalita dan (3) mengetahui derajat spesialisasi komoditas cabai rawit di Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah metode analitik dan deskriptif dan analisis data (1) Location Quetiont (LQ) (2) analisis lokalita (Lp) dan (3) analisis  spesialisasi (Sp). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) sektor basis komoditi cabai rawit di Kabupaten  Jember berada di 29 Kecamatan dari 31 Kecamatan yaitu Kecamatan Ajung, Ambulu, Arjasa, Bangsalsari, Balung, Gumukmas, Jelbuk, Jenggawah, Jombang, Kalisat, Kaliwates, Kencong, Ledokombo, Mayang, Mumbulsari, Panti, Pakusari, Patrang, Puger, Rambipuji, Semboro, Silo, Sukorambi, Sukowono, Sumberbaru, Sumberjambe, Sumbersari, Tanggul, Tempurejo, Umbulsari, dan Wuluhan, dengan nilai LQ rata-rata yaitu 2,21 yang artinya Kabupaten Jember  dapat memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri sebesar 1 dan untuk ekspor ke wilayah lain sebesar 1,21 (2) Karakteristik persebaran komoditas cabai rawit di wilayah Kabupaten Jember tidak terlokalita dengan nilai koefisien rata-rata lokalita sebesar 0,07. (3) Karakteristik pengusahaan komoditas cabai rawit di Kabupaten Jember tidak terspesialisasi dengan nilai koefisien spesialisasi rata-rata sebesar 0,09.

References

Adhiana. (2021). Analisis faktor–faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah. Jurnal Agrica Ekstensia, 15(1), 1–10.

Annuum, C., Kecamatan, L. D. I., & Kabupaten, W. (2017). ANALISIS EFISIENSI HARGA DAN BIAYA USAHATANI CABAI MERAH. 10(3), 43–52.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. (2024). Kabupaten Jember Dalam Angka 2024. In BPS Kabupaten Jember. BPS Kabupaten Jember.

Halifah. D et.al. (2025). Analisis Potensi Wilayah dan Sektor Unggulan Kota Palu Menggunakan Metode Locatien Quotient (LQ). Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 9(2), 224–234.

Jumiana, W., Azhar, A., & Marsudi, E. (2018). Analisis Variasi Harga Dan Integrasi Pasar Vertikal Cabai Merah Di Kabupaten Gayo Lues. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(4), 577–593. https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i4.9373

Junita, A., Andiny, P., & Dessina, C. (2024). Analisis Karakteristik Potensi Sektor Unggulan Kota Langsa. 4(1), 2606–2622.

Khairad, F., Noer, M., & Mahdi, M. (2018). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Sentra Produksi Subsektor Tanaman Pangan di Provinsi Sumatera Barat. Journal of Regional and Rural Development Planning, 2(2), 171. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.2.171-184

Kustiari, R., Sejati, W. K., & Yulmahera, R. (2018). Integrasi Pasar dan Pembentukan Harga Cabai Merah di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 36(1), 39. https://doi.org/10.21082/jae.v36n1.2018.39-53

Lige, F. N. et. a. (2022). Analisis Pewilayahan Komoditi Pertanian Berbasis Produksi Di Kabupaten Banggai. Biologi, Jurnal Ilmiah, 10(1), 391–399.

Manyamsari, I., Romano, Mujiburahmad, & Ramayana. (2019). Pengembangan Komoditas Unggulan Perkebunan Berbasis Modal Sosial dan Peluang Investasi di Aceh. Jurnal Penelitian Agrisamudra, 6(1), 1–12. https://doi.org/10.33059/jpas.v6i1.1330

Marliah, A., Hayati, R., Agroteknologi, J., Pertanian, F., Syiah Kuala Jln Tgk Hasan Krueng Kalee, U., Darussalam, K., & Banda Aceh, K. (2022). Pertumbuhan Dan Hasil Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Akibat Pemberian Dosis Pupuk NPK DGW Compaction Dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang Growth And Yield Of Cayenne Pepper (Capsicum Frutescens L.) Due To Dosage Of Npk Fertilizer W. Jurnal Agrium, 19(4), 343–353.

Nauly, D. (2017). Fluktuasi Dan Disparitas Harga Cabai Di Indonesia. Jurnal AGROSAINS Dan TEKNOLOGI, 1(1), 57–70. https://doi.org/10.24853/jat.1.1.57-70

Pakanyamong, A. A. K., & Katili, H. A. (2023). Analisis Perwilayahan Komoditi Jagung (Zea mays L.) Berbasis Produksi di Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai. Agrimor, 8(1), 16–21. https://doi.org/10.32938/ag.v8i1.1880

Putra, D. D. D. (2021). Analisis Pendapatan Petani Cabai Rawit Mitra PT. Tunas Agro Persada Sayung Kabupaten Demak. Jurnal Agristan, 3(1), 26–43. https://doi.org/10.37058/ja.v3i1.3116

Suryawan, I. B., Adi, I. R., & Dibia, I. N. (2020). Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Beberapa Tanaman Pangan Dan Perkebunan Di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 9(1), 62–75.

Wehfany, F. Y., Timisela, N. R., & Luhukay, J. M. (2022). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Agrica, 15(2), 123–133. https://doi.org/10.31289/agrica.v15i2.7314

Published

2025-03-31

Issue

Section

Articles