Inovasi Produk Olahan Makanan Berbahan Daun Kelor Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Dan Pencegahan Stunting Di Lingkungan Pimpinan Ranting Aisyiyah Pagah (PRA PAGAH) Jember

Authors

  • Dewi Lusiana Pater Universitas Muhammadiyah Jember
  • Aji Brahma Nugroho Universitas Muhammadiyah Jember
  • Agung Nilogiri Universitas Muhammadiyah Jember
  • Muhtar Muhtar Universitas Muhammadiyah Jember
  • Satrio Bakti Universitas Muhammadiyah Jember

Keywords:

daun kelor, inovasi pangan, pencegahan stunting, kewirausahaan, ekonomi kreatif

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan gizi tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan, terutama dalam pencegahan stunting. Namun, pemanfaatannya dalam pola konsumsi masyarakat masih terbatas, sehingga diperlukan inovasi dalam pengolahan agar lebih bervariasi dan diterima luas. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan diversifikasi pangan berbasis daun kelor melalui inovasi produk olahan, seperti puding, bolu kukus, dan nugget. Metode yang digunakan dalam program ini mencakup tiga tahap utama. Pertama, edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat gizi daun kelor guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan bergizi. Kedua, pelatihan pembuatan produk inovatif berbasis daun kelor dengan teknik pengolahan yang mempertahankan kandungan nutrisinya. Ketiga, pemberian pelatihan kewirausahaan yang meliputi teknik pengemasan menarik, strategi pemasaran online, serta pengelolaan usaha kecil berbasis produk daun kelor. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai manfaat daun kelor dan mampu mengolahnya menjadi produk yang lebih variatif. Selain itu, peserta juga memiliki keterampilan dalam menjual dan memasarkan produk secara lebih efektif. Dengan demikian, program ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan pola konsumsi gizi masyarakat, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih kreatif dalam mengolah daun kelor, meningkatkan konsumsi pangan bergizi, serta menciptakan peluang ekonomi baru bagi mitra yang berbasis kearifan lokal. Program ini juga mendukung pengembangan industri ekonomi kreatif desa yang berkelanjutan dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

References

Al-Khairusi, L.M & Choudhury, H (2019). Moringa oleifera in food application and functinal product: A review. Food Research Internasional 125, 108543.https://doi.org/10.1016/j foodres.2019.108543

Bacq S& Alt,E (2018) Feeling capable and valued: A prosocial perspective on the link between empathy and social entrepreneurial intension Journal of Business Venturing, 33(3), 333-350. https://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2018.01.004

Breunig, M (2017) Experimentially learning and teaching in a student directed classroom Journal of Experimental Education 40(3), 213-230.

https://doi.org/10.1177/1053825917703673

Butin D.W (2015) Engaged learning, engaged scholarsip The politics of engagement. International Journal of Teaching and learning in Hinger Eduvation, 2702, 211 - 215

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2018). Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta : kementrian Kesehatan RI, Diakses dari https://ww.kelkes.go.id

Fadli, M & handayani, L (2021). Penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan industry dalam pengembangan produk daun kelor untuk Kesehatan Masyarakat. Jurnal Inovasi dan pengembangan produk 12(1), 78-85. https://doi.org/10.21831/jip.v12il.4765

Gopalakrishna. L, Doriva K, & Kumar (2016) Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. Food Science and Human Wellness, 5(2), 49-56. https://doi.org/10.1016/j.fshw.2016.04.001

Pranoto, T & Widodo A (202) Pengembangan produk daun kelor melalui pelatihan inovasi untuk pengabdian pada masyarakat di lingkungan kampus. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 10(2), 99-107. https://doi.org/jpppm.v10i2.6789

UNICEF Indonesia. (2021). Situational analysis of children in Indonesia: Improving children's lives.Jakarta: UNICEFIndonesia. Diaksesdari https://www.unicef.org/indonesia

World Health Organization. (2020). Reducing stunting in children: Equity considerations for achieving the global targets 2025. Geneva: World Health Organization. Diakses dari https://www.who.int

Downloads

Published

2025-06-25