Implementasi Nebulizer Pada Pasien Anak Pneumonia Dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Daerah Balung
Keywords:
Kata kunci : Pneumonia Anak, Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Terapi NebulizerAbstract
Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak, seringkali disertai masalah bersihan jalan napas tidak efektif akibat akumulasi sekret. Terapi uap (nebulizer) menjadi intervensi keperawatan esensial untuk memfasilitasi pengeluaran sekret dan menjaga patensi jalan napas pada kondisi tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara komprehensif implementasi teknik terapi uap (nebulizer) pada pasien anak pneumonia dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Metode: Studi kasus ini melibatkan satu orang pasien anak berusia 2 tahun dengan diagnosis medis pneumonia yang dirawat di Ruang Dahlia Rumah Sakit Daerah Balung. Pengumpulan data dilakukan melalui pengkajian, implementasi intervensi keperawatan selama tiga hari, dan evaluasi menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil: Pasien mengalami keluhan utama demam, sesak napas, batuk, dan pilek, disertai temuan fisik seperti takipnea, retraksi interkostal, dan bunyi pekak pada paru. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah bersihan jalan napas tidak efektif. Implementasi terapi nebulizer dilakukan sesuai standar prosedur. Evaluasi menunjukkan bahwa implementasi terapi nebulizer berhasil memfasilitasi pengeluaran sekret dan memperbaiki bersihan jalan napas pasien, terlihat dari berkurangnya sesak napas dan suara napas tambahan. Kesimpulan: Implementasi teknik terapi uap (nebulizer) efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan napas tidak efektif pada anak pneumonia. Disarankan bagi perawat untuk mengoptimalkan edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya dan tata cara terapi nebulizer serta faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi kesehatan pernapasan anak.
References
Aprilia, R., & Faisal, F. (2021). tinjauan Literatur : faktor risiko dan epidemiologi pneumonia pada balita. Scientific Journal, 3(3), 166–173. https://doi.org/10.56260/sciena.v3i3.144
Aviaduta, A., Cahyaningrum, E. D., & Triana, N. Y. (2024). pemberian terapi nebulizer untuk meningkatkan bersihan jalan napas pada anak dengan bronkopneumonia. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(September), 9652–9662. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.33448
Bansoe, Y., Iriani, I., & Asrum, M. (2024). Implementasi Terapi Inhalasi untuk Mengatasi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Anak dengan Bronkopneumonia Diruangan Catelia RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Kolaboratif Sains, Teknologi, Dan Kesehatan, 7(4), 1474–1478. https://doi.org/10.56338/jks.v7i4.4366
Delfiyanti, R., & Eryando, T. (2024). Analisis Spasial Pemetaan Prioritas Penanganan Pneumonia pada Balita di Provinsi Jawa Timur Tahun 2022. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 7(5), 1226–1234. https://doi.org/10.56338/mppki.v7i5.5026
Ganesan, V., Rajamohamed, H., Porkodi, M., & Boopathi Raja, M. (2021). A Prospective Study On Evaluation Of Drug Treatment In Bronchopneumonia In Paediatrics In Government Medical College Hospital, Tiruppur. World Journal of Pharmaceutical Research, 11(1), 1797. https://doi.org/10.20959/wjpr20221-22741
Ticona, J. H., Zaccone, V. M., & McFarlane, I. M. (2020). Community-acquired pneumonia: A focused review. American Journal of Medical Case Reports, 9(1),45–52. https://doi.org/10.12691/ajmcr-9-1-12
Hapsari, D., Saroh, & Nurfan, M. (2022). Efektivitas Pemberian Inhalasi pada Pasien Bronkopneumonia dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas. Open Acces Jakarta Journal Of Health Sciences, 1, 323–326. https://doi.org/10.53801/oajjhs.v1i9.71
Juli, P. J., Pramei, A. R., Tihardimanto, A., & Jalaluddin, S. (2022). hubungan pemberian air susu ibu ( Asi ) eksklusif Dan Paparan Asap Rokok Terhadap Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Rsud Labuang Baji Makassar. 6(2), 48–55. https://doi.org/10.24252/alami.v6i2.33525
Kholishoh, S. N. (2024). Tindakan Terapi Kolaborasi Inhalasi untuk Pasien Bronkopneumonia dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Diruang PICU RSUD Sidoarjo. Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, Dan Humainora, 5(1). https://doi.org/10.33650/trilogi.v5i1.7652
Modjo, D., Sudirman, A., & Ibrahim, S. (2023). Analisis Asuhan Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Anak Bronkopneumonia Dengan Tindakan Kolaborasi Pemberian Nebulizer. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 3(2). https://doi.org/10.55606/jrik.v3i2.1846
Mulyani, V. H. (2020). Healthy Household and Complete Basic Immunization as A Risk for Causes of Toddler Pneumonia in Jember Regency: Correlation Study. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(1), 30–38. https://doi.org/10.20473/jkl.v12i1.2020.30-38
Permana, N. R. P., Sulistiana, R., Sarifuddin, & Liwang, M. N. I. (2023). Analisis Gambaran Foto Toraks Dengan Derajat Keparahan Gejala Klinis Pada Pasien Pneumonia Anak Di Rumah Sakit Umum Anutapura Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Medika Tadulako (Jurnal Ilmu Kedokteran), 8(3), 28–35.
Rahmawati, A. (2023). Efektifitas Terapi Nebulisasi untuk Mengatasi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Anak dengan Bronkopneumonia. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 03(01), 328–334. https://doi.org/10.59141/comserva.v3i1.745
Rohmah, N., & Walid, S. (2021). Proses Keperawatan Berbasis Kkni. Edulitera, PT. Literindo Berkah Karya.
Rumata, R., Yuliza, E., & Herliana, I. (2025). Pengaruh kombinasi fisioterapi dada dan posisi prone terhadap keefektifan bersihan jalan napas pada balita dengan bronkopneumonia. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 7(2), 4798–4807.
Salsabila, D., & Sari, M. (2025). Analisis Spasial Faktor Risiko Pneumonia Balita di Kota. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14, 1–12. https://doi.org/10.33221/jikm.v14i2s.3704
Sutriana, V. N., Sitaresmi, M. N., & Wahab, A. (2021). Risk factors for childhood pneumonia : a case-control study in a high prevalence area in Indonesia. 64(11), 588–595.
