Menjembatani Stabilitas Dan Perubahan: Pendekatan Sintesis Antara Teori Institusional Dan Revolusioner Terhadap Budaya Organisasi Indonesia
Keywords:
Teori Institusional, Teori Revolusioner, Budaya Organisasi, Legitimasi, Transformasi BudayaAbstract
Budaya organisasi merupakan elemen fundamental yang menentukan arah, identitas, dan keberlanjutan organisasi. Banyak organisasi menghadapi dilema antara mempertahankan legitimasi sosial melalui kepatuhan terhadap norma yang melembaga dan kebutuhan beradaptasi terhadap dinamika lingkungan yang cepat berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model konseptual yang menjelaskan bagaimana organisasi di Indonesia menyeimbangkan antara stabilitas institusional dan perubahan revolusioner dalam membentuk budaya organisasi yang adaptif dan berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif berbasis Systematic Literature Review (SLR) dengan paradigma interpretatif–konstruktivis. Prosedur penelitian mengacu pada pedoman PRISMA dan protokol (Kitchenham & Charters, 2007) melalui tahapan identifikasi, seleksi, dan sintesis tematik terhadap artikel akademik terindeks Scopus dan Google Scholar periode 2000–2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi Indonesia berkembang melalui dialektika antara nilai-nilai institusional seperti hierarki, spiritualitas, dan loyalitas dengan dorongan revolusioner berupa inovasi, refleksi kritis, dan transformasi digital. Sintesis keduanya menghasilkan model konseptual yang menegaskan bahwa stabilitas dan perubahan bukanlah dua kutub yang bertentangan, melainkan dua kekuatan yang saling menopang dalam menjaga legitimasi, identitas, dan keberlanjutan organisasi. Dengan demikian, budaya organisasi Indonesia dapat dipahami sebagai sistem makna yang terus direkonstruksi melalui interaksi simbolik, kerja reflektif, dan wacana sosial yang dinamis.







