Stereotipe Perempuan Dalam Poster Film Horor Dari Era Tahun 1980 Sampai 2015 (Analisis Wacana Kritis Sara Mills)

Authors

  • Sevyra Kurnia Hendrawinata Universitas Muhammadiyah Jember
  • Nindya Kalyana Rasmi Universitas Muhammadiyah Jember
  • Devi Diah Ayu Universitas Muhammadiyah Jember
  • Naifah Putri Nahara Universitas Muhammadiyah Jember
  • Dewi Ruhil ilma Universitas Muhammadiyah Jember
  • Dwimay Fawzy Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.32528/mediakom.v8i02.3590

Keywords:

Poster film horor, Stereotipe perempuan, CDA, Sara Mills, Analisis wacana kritis perempuan

Abstract

This study analyzes the representation of women in Indonesian horror film posters from the 1980s to 2015, as well as the symbols that reflect social and cultural dynamics. In Indonesian horror films, women are often portrayed as powerful, vengeful, and dominant spirits. In the 1980s, women were mostly depicted as passive victims, while in the 1990s, they began to show strength and control over their fate. The 2000s marked a shift, with women portrayed as more complex and independent characters capable of combating supernatural forces. The research method used a qualitative approach with visual analysis and critical discourse analysis (CDA). The findings suggest that the changing representation of women in posters reflects the evolution of gender discourse in society, where women are no longer just objects of violence and suffering, but subjects who possess strength and control over their destinies.

Penelitian ini menganalisis representasi perempuan dalam poster film horor Indonesia dari era 1980 hingga 2015, serta simbol-simbol yang mencerminkan dinamika sosial dan budaya. Dalam film horor Indonesia, perempuan sering digambarkan sebagai sosok hantu yang kuat, pendendam, dan dominan. Pada era 1980-an, perempuan lebih banyak digambarkan sebagai korban pasif, sementara pada 1990-an, mereka mulai menunjukkan kekuatan dan kontrol atas nasib mereka. Era 2000-an menunjukkan perempuan sebagai karakter yang lebih kompleks dan independen, mampu melawan kekuatan supranatural. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis visual dan analisis wacana kritis perempuan (CDA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan representasi perempuan dalam poster mencerminkan perubahan wacana gender dalam masyarakat, di mana perempuan tidak hanya menjadi objek kekerasan dan penderitaan, tetapi juga subjek yang kuat dan mampu mengendalikan takdir mereka.

References

Agustiningsih, D. D., & Rostiyati, A. (2019). Kontruksi perempuan dalam film hantu sundel bolong. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 5(1), 58-76.

Hafizh, M. A., & Pratiwi, R. Z. B. (2023). REPRESENTASI PEREMPUAN PADA FILM HOROR INDONESIA (Analisis Wacana Kritis Sara Mills Dalam Film Inang Karya Fajar Nugros), UIN Raden Mas Said Surakarta.

Isnaini, H. (2022). Citra perempuan dalam poster film horor Indonesia: kajian sastra feminis. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Budaya, 9(2), 172-184.

Larasati, A. W., & Adiprasetio, J. (2022). Ketimpangan representasi hantu perempuan pada film horor Indonesia periode 1970-2019. ProTVF, 6(1), 21-42.

Novianti, N., Musa, D. T., & Darmawan, D. R. (2022). Analisis wacana kritis sara mills tentang stereotipe terhadap perempuan dengan profesi ibu rumah tangga dalam film rumput tetangga. Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi, 18(1), 25-36.

Nurhayati, E. (2018). Psikologi perempuan dalam berbagai perspektif

Prawiranauli, Niken, Agusly Irawan Aritonang, and Megawati Wahjudianata. “Stereotipe Perempuan Indonesia dalam film horror “Pengabdi Setan”.” Jurnal e-Komunikasi 6.2 (2018).

Samanda, G. A., & Kusuma, A. (2023). Analisis Semiotika Terhadap Tokoh Utama Perempuan dalam Film Perempuan Tanah Jahanam. Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies, 4(1), 1-11.

Sobari, T., & Faridah, L. (2016). Model sara mills dalam analisis wacana peran dan relasi gender. Semantik, 5(1), 89-99.

Septiani, R. D. (2016). Representasi perempuan dalam film: analisis wacana kritis Sara Mills dalam The Herd (Bachelor’s thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2016).

Downloads

Published

2025-09-25