Keragaman Kelakar Film Yowis Ben Karya Bayu Skak

Penulis

  • Agus Milu Susetyo Universitas Muhammadiyah Jember
  • Mei Dwi Fatmawati Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.32528/bb.v7i1.16

Kata Kunci:

bahasa, film, kelakar, sastra

Abstrak

Proses pertuturan yang melihatkan antara pembicara dan penyimak dalam menggunakan bahasa akan berjalan lancar jika antara keduanya terjadi pertukaran pikiran melalui verbal. Dalam prosesnya mungkin sekali seseorang bertindak tidak sopan tapi sebenarnya masih sopan dengan jalan memberi kesan melanggar prinsip kerja sama. Oleh karenanya, bisa timbul penggunaan bahasa verbal yang bersifat kalakar atau lelucon. Dalam penelitian ini penelitian peneliti terfokus dalam analisis ragam teknik kelakar pada pada film Yowis Ben karya Bayu Skak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian kasus. Sumber data yang digunakan adalah film Yowis Ben karya Bayu Skak yang berdurasi 99 menit yang tayang pada tanggal 2018. Data yang dicari dalam penelian ini adalah data berupa kata dalam bentuk tuturan yang mengindikasikan kelakar pada dialog antar pemain pada film tersebut. Peneliti memulai risetnya dari bulan Maret hingga Juli 2019. Data dikumpulkan dengan cara menyimak dan mencatat dari sumbernya. Peneliti juga menggunakan alat pengumpul data berupa tabel pengumpul sesuai dengan kriteria yang sudah peneliti tentukan. Setelah data terkumpul langkah berikutnya adalah analisis data. Pada tahap ini peneliti menggunakan teknik pilah unsur penentu, dilanjutkan teknik hubung banding membedakan dan tahap terakhir penarikan kesimpulan. Sementara itu, untuk menguji kebenaran data, peneliti menggunakan ketekunan pengamatan. Data prinsip kelakar memiliki pola kalimat senda gurau, olok-olok, dan lelucon. Peneliti mendapatkan fakta bahwa dari hasil riset penggunaan kelakar lebih sering digunakan pada dialog antar tokoh pemain film Yowis Ben. Hal ini karena genre film Bayu Skak adalah komedi sehingga unsur kelakar sangat membangun dan menguatkan nuansa komedi yang tengh dibawakan oleh para aktornya. Pemakaian unsur kelakar digunakan dalam film genre komedi dengan alasan karena bisa membuat orang tertawa. Dengan demikian tujuan dari utama pembuatan film komedi yaitu membuat orang tertawa dan bahkan menyukai film yang mereka tonton dapat terwujud.

Referensi

Aprilia, R. (2015). Bentuk Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Sopan Santun Pada Unsur Banter (Kelakar) Dalam Film Animasi Seri Grammar Karya Cak Ikin: Kajian Pragmatik (Disertasi). Universitas Airlangga.

Ardhiarta, A. A. (2013). Kesantunan berbahasa dalam interaksi sosial di pondok pesantren darul ulum jombang: Suatu kajian pragmatik. Jurnal. Skriptorium, 2(1).

Fariastuti, I. (2004). Apresiasi Film. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 2(8), 32-54.

Handayani, E. N., & Prayitno, H. J. (2020). Analisis Tuturan Humor Dalam Film Warkop DKI Reborn: Kajian Pragmatik (Disertasi). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Irfariati, (2015). Majas Sarkasme Dalam Penulisan komentar dalam 5 Ironi Akil Mochtar, Ketua MK Yang Ditangkap KPK. Linguistik: Pendidikan dan Kebudayaan.

Joko, P.H. (2010). Perwujudan Prinsip Kerjasama, Sopan Santun, dan Ironi Para Pejabat dalam Peristiwa Rapat Dinas di Lingkungan Pemkot Berbudaya Jawa. Linguistik dan Jawa: Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah.

Khaerani, S., Sumadyo, B., & Anam, A. K. (2021). Gaya Bahasa Sindiran Dalam Kumpulan Cerpen Lelucon Para Koruptor Karya Agus Noor dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. ALEGORI: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia, 1(1).

Leech, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Inggris: Longman Group Limited.

Mardiyah, R. (2015). Studi Kualitas Hadis Tentang Senda Gurau Dalam Perkara Nikah, Talak Dan Rujuk. (Disertasi). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja.

Noor, K. U., Prayitno, H. J., & Markhamah, M. (2016). Prinsip Kelakar Sebagai Strategi Perekat Komunikasi dalam Wacana Indonesia Lawak Klub (ILK) TRANS TV dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar di SMA . (Disertasi). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nugroho, S. (2014). Tindak Kelakar dan Ironi Pada Pemandu Acara Televisi. Linguistik: Program Studi Magister Pengkajian Bahasa Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Oktavianus, H. (2015). Penerimaan Penonton Tnrhadap Praktek Eksorsis di dalam Film Konjuring. E-Komunikasi: Program Studi Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya.

Putra, M. S. G. (2016). Analisis Tindak Tutur Humor Dalam Film My Stupid Boss Karya Upi Avianto. (Disertasi). Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.

Sari, F. D. P. (2012). Tindak Tutur dan Fungsi Tuturan Ekspresif dalam Acara Galau Finite Di Metro TV: Suatu Kajian pragmatik. Jurnal Skriptorium, 1(2), 1-14.

Setiawan, Hero. 2013. Prinsip Kelakar Dan Prinsip Daya Tarik Dalam Wacana Cakcuk. (Skripsi). Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Subiyatningsih, F. (2017). Prinsip Kelakar Dan Prinsip Daya Tarik Dalam Wacana Cakcuk. Dalam Widyaparwa: Jurnal Ilmiah dan Kebahasaan 2017. Vol. 45 No 1 (Hal 81-94).

Syaekhuddin, A. (2003). Peranggapan: Kajian dalam Pengajaran Pragmatik. Buletin Al-Turas, 9(1), 68-78.

Tarigan, H. G. (2015). Pengajaran Pragmatik. Bandung: CV Angkasa.

Widiyanti, D. (2012). Kesantunan Kelakar dalam Aacara Opera Van Java. Linguistik: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Vidyarini, T. N. (2009). Budaya populer dalam Kemasan Program Televisi. Scriptura, 2(1), 29-37.

Diterbitkan

31-03-2022

Cara Mengutip

Susetyo, A. M., & Fatmawati, M. D. (2022). Keragaman Kelakar Film Yowis Ben Karya Bayu Skak . BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(1), 161–172. https://doi.org/10.32528/bb.v7i1.16