Pemanfaatan Potensi Budaya Seni Bela Diri Pencak Silat Sebagai Daya Tarik Soft Power Pariwisata di Kota Madiun
DOI:
https://doi.org/10.32528/penelitianipteks.v10i1.2606Keywords:
Pencak Silat, Soft Power, Pariwisata Budaya, Kota Madiun, Warisan BudayaAbstract
Perkembangan pariwisata Indonesia memiliki potensi besar dalam wisata berbasis komunitas budaya, sejalan dengan Program Pembangunan Nasional. Pariwisata berperan dalam memanfaatkan sumber daya alam dan budaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Seni bela diri tradisional Pencak Silat berpotensi menjadi elemen soft power yang meningkatkan daya tarik wisata budaya, khususnya di Kota Madiun, yang dikenal sebagai 'Kota Pendekar'. Dengan sejarah panjang dan budaya yang erat kaitannya dengan Pencak Silat, serta pengakuan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2019, seni bela diri ini memiliki nilai strategis sebagai aset budaya nasional dan internasional. Namun, potensi Pencak Silat di Kota Madiun belum tergarap optimal, karena masih terbatas pada lingkup lokal tanpa kemasan profesional yang menarik bagi wisatawan. Penelitian ini mengkaji potensi pengembangan Pencak Silat sebagai daya tarik wisata budaya melalui pendekatan kualitatif dengan wawancara, observasi partisipatif, dan studi literatur..Penelitian ini memperoleh dua hasil yakni potensi nilai historis dan budaya, potensi komitmen keterlibatan komunitas, potensi wisata budaya seni bela diri pencak silat, potensi penyelenggaran Event dan pertunjukan yang diselenggarakan padepokan, potensi paket wisata edukasi pencak silat paket, potensi infrastuktur dan potensi ekonomi lokal. Dilanjutkan dengan temuan strategi efektif dalam mengembangkan wisata budaya seni bela diri Pencak Silat yakni dengan membangun kesadaran budaya, integrasi dengan pariwisata berkelanjutan, kolaborasi antar sektor, pengembangan media dan konten kreatif, optimalisasi infrastruktur wisata dan pemberdayaan komunitas lokal. Kesimpulannya, seni bela diri Pencak Silat dapat menjadi soft power yang efektif dalam meningkatkan daya tarik pariwisata Kota Madiun jika dikembangkan dengan strategi yang terarah dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan
References
Adrian Athique, “Soft Power, Culture and Modernity: Responses to Bollywood Films in Thailandand the Philippines,” International Communication Gazette 81, no. 5 (24 September 2018): 1–20, https://doi.org/10.1177/1748048518802234.
De Martino, M. (2020). Soft Power: theoretical framework and political foundations. Przegląd Europejski, 2020(4–2020), 11–24. https://doi.org/10.31338/1641-2478pe.4.20.1
Edrea, I. S. D. M. (2021). Jurnal Pesona Hospitality Volume 14 No.1 – Mei 2021 Pelestarian Kesenian Beladiri. 14(1), 1–16.
Handayani, Sri; Kadi, Dian, Cittaningtyas, Ari; Fauzi, Rizal, Ula, A. (2022). Pengaruh City Branding “Madiun Kota Pendekar” Dan E-Wom Terhadap Minat Berkunjung Ulang Melalui Image Destination Sebagai Mediasi. CITACONOMIA : Economic and Business Studies, 01(01), 49–74.
Haryoko, S., Bahartiar, & Arwadi, F. (2020). Analisis Data Penelitian Kualitatif (Konsep,Teknik, & Prosedur Analisis).
Herawati, A., Purwaningsih, A., & Pudianti, A. (2014). Rural Tourism Community Empowerment Based on Local Resources for Improving Community Welfare: Case on Pentingsari Village, Yogyakarta, Indonesia. Riew of Integrative Businevess & Economics Research, 3(2), 88–100.
Hidajat, R., Hasyimy, M. ’Afaf, Yanuartuti, S., & Jamnongsarn, S. (2023). Dari Ritual Ke Seni Pertunjukan Pada Kecak Ramayana Di Uluwatu Bali. JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies), 8(1), 68. https://doi.org/10.17977/um037v8i12023p68-77
Hildayanti, S. K., Alie, J., & Setiadi, B. (2023). Merayakan Keanekaragaman Kita: Mempromosikan Inklusivitas, Pemahaman Budaya, Keterlibatan Masyarakat, dan Kebanggaan Komunitas. Jurnal Pengabdian West Science, 2(05), 325–334. https://doi.org/10.58812/jpws.v2i5.372
Istighfarin, A., Istikhomah, F., & Pratama, A. D. (2024). Penggunaan Media Digital dalam Komunikasi Organisasi pada Kepanduan : Peluang dan Tantangan. 98–105.
Jithendran, K. J., & Baum, T. (2000). Human resources development and sustainability ? the case of Indian tourism. International Journal of Tourism Research, 2(6), 403–421. https://doi.org/10.1002/1522-1970(200011/12)2:6<403::aid-jtr239>3.0.co;2-3
Kurhayadi, Yusuf, M., Masrifah, S., Rincani, E. D., & Fauzi, M. (2022). Analysis of Bumdesa Competitiveness Strategy through the Utilization of Tourism Objects to Improve Community Welfare. International Scientific Journals of Social, Education and Humaniora, 1(3), 157–171. http://jurnal-stiepari.ac.id/index.php/LITERACY
Kusumawardhana, I. (2023). Pariwisata Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa: Studi Kasus Di Desa Wisata Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar. Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa, 4(1), 27–55. https://doi.org/10.47134/villages.v4i1.45
Kusumo, E., & Lemy, D. M. (2021). Pengembangan Budaya Pencak Silat Sebagai Atraksi Pariwisata Budaya Di Indonesia (Studi Pada Perguruan Pencak Silat Merpati Putih). Jurnal Pariwisata Pesona, 6(1), 75–80. https://doi.org/10.26905/jpp.v6i1.5872
Made, I., Putra, C. W., Gede, I., Sanjaya, A., Ayu, D., Dewi, S., Kadek, N., Pratiwi, A., & Astawan, G. (2021). INTERNATIONAL JOURNAL OF COMMUNITY SERVICE LEARNING Desa Adat Timbul: Kampung Wisata Berbasis Pertanian dan Edukasi. Desa Adat Timbul: KampungWisataBerbasis PertaniandanEdukasi, 5, 376–381.
Melissen, J. (2005). The New Public Diplomacy: Between Theory and Practice. Studies in Diplomacy and International Relations, 3–27. https://doi.org/10.1057/9780230554931_1
Mufarriq, M. U. (2021). Membentuk Karakter Pemuda Melalui Pencak Silat. Khazanah Pendidikan Islam, 3(1), 41–53. https://doi.org/10.15575/kp.v3i1.10193
Mutiara Pratiwi, Noveriza Pusparani, Eki Priady Sinaga, Rizqullah, M., & Widanti, A. (2024). Pencak Silat Sebagai Atraksi Wisata Budaya Desa Gardu. TOBA: Journal of Tourism, Hospitality and Destination, 3(3), 47–53. https://doi.org/10.55123/toba.v3i3.3984
Najicha, F. U. (2021). Proceeding of Conference on Law and Social Studies MEMBUMIKAN MADIUN KOTA PENDEKAR : Menggagas Kebijakan Pengembangan Wisata Budaya Berbasis Pencak Silat. Proceeding of Conference on Law and Social Studies, 28.
Nurdewi, N. (2022). Implementasi Personal Branding Smart Asn Perwujudan Bangga Melayani Di Provinsi Maluku Utara. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 1(2), 297–303. https://doi.org/10.55681/sentri.v1i2.235
NURJAYA, I. N. (2022). Legal Policy Of Sustainable Tourism Development: Toward Community-Based Tourism In Indonesia. Journal of Tourism Economics and Policy, 2(3), 123–132. https://doi.org/10.38142/jtep.v2i3.404
Peraturan Pemerintah RI. (1990). Undang-Undang No.9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan. 9, 1–9.
Rahman. (2022). Metode Pengumpulan Data Sekunder. In Asik Belajar (Issue 10).
Rahmi, S. N., Kahar, K., & Karnay, S. (2016). Aktivitas Promosi Toraja Destination Management Organization (Dmo) Dalam Mempromosikan Objek Wisata Di Toraja. KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1), 49–50.
Rudy, D. G., & Mayasari, I. D. A. D. (2019). Prinsip - Prinsip Kepariwisataan dan Hak Prioritas Masyarakat dalam Pengelolaan Pariwisata berdasarkan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. JurnaL KERTHA WICAKSANA, 13(2), 82.
Ruswinarsih, S., Apriati, Y., & Malihah, E. (2023). Penguatan Karakter Melalui Seni Bela Diri Pencak Silat Kuntau Pada Masyarakat Kalimantan Selatan, Indonesia. PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 5(01), 50. https://doi.org/10.20527/pn.v5i01.7571
Shihab, M., & Musiasa, I. N. (2017). Strategi Public Relations Dan Pencak Silat Tradisional. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (JISIP), 6(1), 1.
Suryani, I., & Sagiyanto, A. (2017). TRADISI PALANG PINTU ( Studi Kasus Pada Event Festival Palang Pintu XI ). Komunikasi, VIII(September), 1–7.
Sutantri, S. C. (2018). Diplomasi Kebudayaan Indonesia dalam Proses Pengusulan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, 8(1). https://doi.org/10.34010/jipsi.v8i1.876
Sutantri, S. C. (2019). Susunan Redaksi Disclaimer : Hak cipta setiap paper berada pada penulis . Asosiasi , reviewer , dan editor. 10, 22–25.
Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Journal Form of Culture, 5(1), 1–10.
Triwardani, R., & Rochayanti, C. (2014). Implementasi Kebijakan Desa Budaya Dalam Upaya Pelestarian Budaya Lokal. Reformasi, 4(2), 102–110. https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/view/56/53
Wahyono, W., & Hutahayan, B. (2020). Performance art strategy for tourism segmentation: (a Silat movement of Minangkabau ethnic group) in the event of tourism performance improvement. Journal of Islamic Marketing, 11(3), 643–659. https://doi.org/10.1108/JIMA-10-2017-0116
Yavuzaslan, K., & Cetin, M. (2016). Soft power concept and soft power indexes. Eurasian Studies in Business and Economics, 1(January 2016), 395–409. https://doi.org/10.1007/978-3-319-22596-8_28
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Awit Istighfarin, Nuril Endi Rahman, Nairo Rizka Nur Hamzah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.